Kamis, 11 Maret 2010

suami, mempunyai satu derajat

“Akan tetapi para suami, mempunyai satu derajat/tingkatan kelebihan daripada isterinya”

1. Para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya tentang hak, misalnya tentang keharusan ditaati disebabkan perkawinan/mas kawin dan belanja yang dikeluarkan oleh para suami. Secara utuh ayat ini berbunyi “”Wanita itu mempunyai hak, seperti juga ia mempinyai kewajiban, hak dan kewajibannya itu harus dipenuhi dengan baik-baik. Dan laki-laki mempunyai kelebihan dari wanita dan Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana” (Al-Baqarah : 228).....Tafsir Jalalain (Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti).
2. Suami mempunyai kelebihan derajat/tingkatan daripada isteri, kelebihan disini adalah kelebihan pada nalurinya, kemampuan untuk melaksanakan sekian banyak pekerjaan, kelebihan pada kewajiban yang ditugaskan, melaksanakan ibadah, kelebihan fisik/jasmani, watak, dll. Kelebihan disini juga sebenarnya bersumber dari rasa tanggung jawab dari laki-laki terhadap wanita secara umum dan standar yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Walaupun untuk beberapa hal ada wanita memiliki kelebihan dari laki-laki, namun ini adalah pengecualian dan bukanlah sesuatu yang umum dan standar yang menjadi ketetapan Qur’an………Wanita dalam Al-Qur’an (Abbas Mahmoud Al-‘Akkad, Bulan Bintang, 1976)
3. Derajat atau tingkatan yang diberikan kepada suami bukanlah sesuatu yang diberikan oleh Allah Swt tanpa adanya suatu usaha dan proses, sebenarnya suami/laki-laki hanya diberikan potensi kelebihan hak atas tanggung jawab yang telah dibebankan, maka tergantung suami/laki-laki tersebutlah untuk mengolahnya menjadi suatu daya atau kekuatan sehingga nantinya mempunyai derajat/kelebihan dari isteri/wanita. Apabila suami/laki-laki tersebut tidak mampu untuk mengolah potensi yang telah ada tersebut maka suami/laki-laki tidak akan dapat mencapai derajat/tingkatan kelebihan dari isteri/wanita bahkan tingkatannya bisa berada dibawah isteri/wanita. Suami atau laki-laki adalah manusia juga yang diberi peringatan oleh Allah Swt bahwa ia juga bisa lebih rendah dari binatang ternak/hewan sekalipun. Allah mensinyalir orang-orang yang semacam ini di dalam surat Al A`raaf 179 : “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”. Dalam ayat tersebut sangat jelas suami/laki-laki juga bisa lebih rendah dari binatang ternak sekalipun apabila potensi kelebihan (dari hewan) yang telah diberikan yaitu hati, mata, telinga, panca indera lainnya yang nantinya diolah akal pikiran digunakan untuk memahami ayat-ayat Allah dan tanda-tanda kekuasaanNya……Arjonson (Mahasiswa Tafsir Hadist, Fakultas Ushuluddin. Institut PTIQ Jakarta).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar