Kamis, 20 Agustus 2009

metode penelitian

Pertanyaan :

1. Jelaskan menurut saudara mengapa metode penelitian diajarkan di perguruan tinggi ?

2. Jelaskan tentang penelitian kualitatif beserta aspek-aspeknya ?

3. Buatlah judul penelitian dan jelaskan masing-masing variabelnya ?

4. Buatlah latar belakang dari judul yang saudara buat dengan uraian minimal ½ halaman ?

5. Buatlah pembatasan masalah dan rumusan masalah dari judul yang anda buat?

Jawaban :

1. Beberapa alasan mengapa metode penelitian diajarkan di perguruan tinggi, yaitu :

a. Sejatinya sebuah penelitian adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran yang bukan dibenar-benarkan, tapi kebenaran yang memang benar-benar, benar! Untuk itu perlu metode penelitan agar mahasiswa nantinya dapat menemukan suatu kebenaran. Karena kebenaran itulah yang akan dijadikan landasan bertindak.

b. Untuk mendapatkan kebenaran, mestinya suatu penelitian dilandasi kaidah-kaidah yang baik agar hasilnya dapat dipercaya. Metode penelitian yang dipelajari oleh mahasiswa, membekali pengetahuan dan pemahaman terhadap kaidah-kaidah yang baik tersebut sehingga nantinya penelitian yang dilakukan dapat dipercaya kebenarannya.

c. Kaidah-kaidah yang baik itu adalah melalui metode ilmiah karena merupakan strategi dalam penelitian ilmiah, tujuannya untuk meramalkan, mengontrol dan menjelaskan gejala-gejala yang diamati guna mendapatkan kebenaran. Mahasiswa dibekali strategi berupa langkah-langkah atau prosedur yang perlu ditempuh dalam mengamati gejala-gejala atau data sebagai bahan yang harus dipertimbangkan dalam mengungkapkan kebenaran.

d. Agar mahasiswa memahami prosedur pemecahan masalah dengan benar yang dituangkan dalam bentuk perumusan masalah, studi literatur, asumsi-asumsi, dan hipotesa, pengumpulan dan analisis data, hingga penarikan kesimpulan.

2. Penelitian kualitatif dan aspek-aspeknya

Pada intinya penelitian kualitatif adalah penelitian yang perlu dilakukan setelah suatu masalah diteliti secara kuantitatif, tetapi belum terungkap penyelesaiannya. Boleh dikatakan, jika kita belum puas dan ingin mengetahui lebih mendalam tentang suatu masalah, padahal kita tidak bisa menduga atau sukarnya membuat asumsi-asumsi (karena banyaknya kemungkinan penyelesaian/cara yang terjadi), maka penelitian kualitatif cocok dilakukan.

Salah satu ciri dari penelitian kualitatif adalah sukarnya kita merumuskan hipotesis karena kedalaman dan keintensifan penyelidikan suatu masalah, penelitian kualitatif mempunyai sampel yang sedikit (cendrung sample purposif), menghabiskan waktu yang relatif lama (karena lebih memperhatikan proses daripada hasil), dan tidak adanya tes signifikansi.

Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif, karena data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis (jika ada), melainkan hasil analisis itu berupa deskriptif dari gejala-gejala yang diamati, yang tidak selalu harus berbentuk angka-angka atau koefisien antarvariabel. Pada penelitian kualitatif pun bukan tidak mungkin ada data yang kuantitatif.

Penelitian kualitatif cenderung berkembang dan banyak digunakan dalam ilmu-ilmu sosial yang berhubungan dengan perilaku sosial/manusia, dengan berbagai argumentasi tentunya.

3. Judul Penelitian :

Konsep Komunikasi dalam Strategi Dakwah Ali Hasjmy: Kajian terhadap Karya Tulis Ali Hasjmy “ Dustur Dakwah” Menurut al-Qur’an

Variabel :

· Konsep Komunikasi dalam

Strategi Dakwah : sifat/jenis penelitian

· Karya Tulis Ali Hasjmy : subjek penelitian

· Konsep Komunikasi dalam

Strategi Dakwah Ali Hasjmy : Objek penelitian

· “ Dustur Dakwah” Menurut al-Qur’an : generalisasi

4. Latar Belakang

Bagi pelajar sekolah lanjutan, nama Ali Hasjmy dikenal lewat mata pelajaran Kesusasteraan dan Bahasa Indonesia sebagai salah seorang sastrawan Angkatan Pujangga Baru. Ali Hasjmy yang nama lengkapnya adalah Prof. Tan Sri Kra Datu Teungku Haji Ali Hasjmy, dikenal pula dikalangan pendidik sebagai sastrawan yang memancarkan nafas-nafas religius dalam karangannya. Menurut para sastrawan, ia memiliki konsep Islami tentang seni sastra dan sastrawan. Ia tergolong sastrawan yang berpedoman pada ajaran Allah SWT. Hampir semua karyanya bertendensi religius dan edukatif, sekalipun diramu dalam bentuk roman sejarah.

Di antara 50 buku yang ditulisnya, Ali Hasjmy menyusun buku yang ke-22 di tahun 1973 dengan judul Dustur Dakwah menurut al-Qur’an. Pada wacana awal, dia menyatakan bahwa buku itu disusun atas hikmah dari musibah keluarga yang menimpanya. Ketika istri dan anaknya diopname di dua buah rumah sakit di Yogyakarta. Pelayanan dikedua rumah sakit itu seakan mengatakan kepada tiap pengunjungnya , “inilah amal kebajikan kami, Umat Nasrani” (Hasjmy, 1994:v). Inilah yang mensugesti semangatnya untuk merampungkan buku yang memuat dakwah islamiah itu.

Dalam konteks komunikasi, tampak proses komunikasi antara Ali Hasjmy sebagai da’i dengan umat islam atau umat lainnya sebagai al-maudu’nya. Selaku komunikator, sudah tentu sang da’i memiliki pertimbangan-pertimbangan komunikatif yang mewarnai gaya dan daya tulisannya berwacana. Proses komunikasi itu sendiri, terkait dengan strategi dan teknik penyampaian pesan yang dilakukan komunikator. Sebab prinsip dasar komunikasi adalah pengaruh mempengaruhi dalam rangka melumpuhkan komunikan hingga, sadar ataupun tidak, komunikan mau dan mampu mengikuti apa yang dikehendaki komunikator. Adapun strategi untuk mencapai tujuan tersebut merupakan peta jalan yang menunjukkan arah yang harus ditempuh. Dari strategi dan teknik yang digunakan dapat diketahui konsep dasar proses komunikasi yang dimaksud.

Strategi dan teknik komunikasi Ali Hasjmy pun akan tampak pada buku itu. Buku ini tentu berbeda dengan buku lain yang sejenis karena perbedaan warna, fungsi, tujuan, dan sifat komunikasi yang digunakan. Dengan demikian penelitian diharapkan dapat menemukan konsep komunikasi khas Ali Hasjmy.

5. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Pembatasan Masalah

Strategi pada hakekatnya adalah rancangan atau perencanaan dan pengaturan operasional untuk mencapai suatu tujuan. Strategi tidak hanya merupakan peta jalan yang menunjukkan arah kegiatan, namun juga mengatur bagaimana titik operasional ditentukan dan harus dilakukan.

Lingkup dan pembatasan masalah pada kajian ini adalah sebagai berikut :

a) Konsep komunikasi.

b) Strategi dakwah.

c) Konsep komunikasi dalam strategi dakwah Ali Hasjmy.

d) Kajian karya tulis Ali Hasjmy “Dustur Dakwah” menurut al-Qur’an.

Perumusan Masalah

Strategi komunikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah paduan antara rancangan komunikasi dengan manajemen komunikasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh komunikator.

Sesuai dengan latar belakang, poin-poin perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Bagaimana strategi dan teknik komunikasi Ali Hasjmy dalam buku Dustur Dakwah menurut al-Qur’an?

b) Bagaimana konsep khas komunikasi Ali Hasjmy?

c) Apa yang menjadi dasar pemikiran lahirnya konsep komunikasi tersebut?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar