Kamis, 20 Agustus 2009

Wawasan Al-Qur’an tentang Malaikat

Wawasan Al-Qur’an tentang Malaikat

1. Pendahuluan

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Kami memuji, memohon pertolongan dan ampunan serta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan jiwa dan keburukan amal perbuatan. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah SWT, tak seorang pun dapat menyesatkannya dan barang siapa disesatkan-Nya, tak seorang pun dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Sehubungan dengan tugas mata kuliah Tafsir Kontemporer I, kami telah menyelesaikan makalah yang berjudul Wawasan Alqur’an tentang Malaikat.

Makalah ini disusun dengan mengacu kepada referensi-referensi yang ada, dengan susunan isi makalah antara lain :

1. : Pendahuluan

2. : Pengertian Malaikat

3. : Iman Kepada Malaikat

4. : Jumlah Malaikat

5. : Ciri, Sifat dan Kemampuan Malaikat

6. : Macam-macam Malaikat dan Fungsinya

7. : Hubungan Malaikat dengan Manusia

8. : Kesimpulan

9. : Daftar Pustaka

2. Pengertian Malaikat

Kata malaikat merupakan bentuk jamak dari kata malak (ﻤﻠﻚ). Ada ulama yang berpendapat bahwa kata malak, terambil dari kata alaka (ﺃﻠﻚ), malakah (ﻤﻠﻜﺔ) yang berarti mengutus atau perutusan/risalah. Malaikat adalah utusan-utusan Tuhan untuk berbagai fungsi. Al-Qur'an menyatakan: "Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga, dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya, Allah Maha kuasa atas segala sesuatu" (QS. Fathir [35]:1).

Ada juga yang berpendapat bahwa kata malak terambil dari kata la'aka yang berarti menyampaikan sesuatu. Malak/Malaikat adalah makhluk yang menyampai­kan sesuatu dari Allah swt. Kalau menurut istilah. Banyak ulama berpendapat bahwa malaikat adalah Makhluk halus yang diciptakan Allah dari cahaya yang dapat berbentuk dalam aneka bentuk, taat mematuhi perintah Allah, dan sedikit pun tidak pernah membangkang.

Pemimpin Tertinggi al-Azhar, Muhammad Sayyid Thanthawi, menulis dalam bukunya, al-Qishshah Fi al-Qur'an (Kisah-kisah dalam Al-Qur’an), bahwa Malaikat adalah tentara Allah. Tuhan menganugerahkan kepada mereka akal dan pemahaman, menciptakan bagi mereka naluri untuk taat, serta memberi mereka kemampuan untuk berbentuk dengan berbagai bentuk yang indah dan kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berat.

3. Iman Kepada Malaikat

Kepercayaan kepada malaikat merupakan salah satu pokok ajaran Islam. Kepercayaan ini dinilai sebagai salah satu rukun iman. Bukan saja tidak sempurna, melainkan juga tidak sah iman seorang Muslim apabila ia tidak percaya adanya malaikat dengan sifat-sifat yang dijelaskan agama. Berulang-ulang al-Qur'an menegaskan kemutlakan kepercayaan ini. Antara lain firman-Nya: "Rasul telah beriman kepada al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan para Rasul-Nya" (QS. al-Baqarah [2]: 285). Dan firman-Nya: "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya dan hari Kemudian, sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-­jauhnya" (QS. an-Nisaa' [4]: 136).

Paling tidak, ada dua hal pokok yang dituntut oleh Islam menyangkut kepercayaan kepada malaikat.

Pertama : Percaya tentang wujud/keberadaan malaikat. Mereka mempunyai eksistensi, mereka adalah makhluk yang diciptakan Allah, mereka bukan maya, bukan ilusi, dan bukan pula sesuatu yang menyatu dalam diri manusia.

Kedua : Percaya bahwa mereka adalah hamba-hamba Allah yang taat, yang diberi tugas-tugas tertentu oleh-Nya, seperti membagi rezeki, memikul singgasana Ilahi, mencatat amal-amal manusia, menjadi utusan Allah kepada manusia, dan lain-lain.

4. Jumlah Malaikat

Malaikat Ilahi sungguh banyak, tidak terhitung jumlah­nya, kecuali oleh Allah sendiri. Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim :

"Neraka Jahannam pada hari kiamat memiliki tujuh puluh ribu kendali, setiap kendali ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat" (HR. Muslim)

Imam Bukhari meriwayatkan bahwa ketika Nabi saw bertanya kepada malaikat Jibril tentang Bait al-Ma'mur, malaikat agung itu menjelaskan bahwa " Ini adalah al-Bait al-Ma'mur. Setiap hari, tujuh puluh ribu malaikat shalat di sana dan yang telah shalat tidak lagi kembali sesudahnya."

Dan FirmanNya :

"Tiada satu pun di antara kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu" (QS. ash-Shaffat [37]: 164).

"Sesungguh­nya, kami benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah Allah)" (QS. ash-Shaffat [37]: 165)

5. Ciri, Sifat dan Kemampuan Malaikat

Dari al-Qur'an dan as-Sunah ditemukan banyak ke­terangan tentang ciri, sifat, dan kemampuan malaikat. Antara lain adalah :

a) Mampu berbentuk sebagai manusia

- Nabi Ibrahim as. pernah dikunjungi oleh malaikat berbentuk manusia. Ketika itu, beliau menghidangkan makanan buat mereka sambil berkata: "Silakan makan!" (QS. adz-Dzariyat [51]: 27), (tetapi mereka tidak mau makan) sehingga Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu takut" dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim" (QS. adz­Dzariyat [51]: 28).

- Nabi Luth as. juga pernah dikunjungi oleh malaikat dalam bentuk manusia. Beliau sangat khawatir tamu-tamunya yang tampil sebagai pemuda-pemuda tampan diganggu oleh kaumnya yang melakukan praktik homoseksual. Luth ber­kata: "Hai kaumku, inilah putri-putri (negeri) ku. Mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)-ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal? Mereka menjawab: ”Sesungguhnya, kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu, dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki”. Luth berkata: ”Seandainya aku ada mem­punyai kekuatan (untuk menolakmu) dan kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan).” Para utusan (malaikat) berkata: ”Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu" (QS. Had [Il]: 78-80).

- Maryam, ibunda Isa as. juga pernah dikunjungi oleh malaikat Jibril dalam bentuk pria : "Kami mengutus ruh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna" (QS. Maryam [19]: 17).

- Dalam kitab-kitab as-Sunnah, ditemukan banyak riwayat yang menunjukkan bahwa malaikat, baik Jibril maupun selainnya, mampu menjelmakan diri dalam bentuk manusia

b) Tidak berjenis kelamin

Kaum musyrikin menduga, bahkan percaya, bahwa para malaikat berjenis kelamin wanita : "Mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah, sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban" (QS. az-Zukhruf [43]: 19).

Al-Qur'an menolak keyakinan tersebut antara lain dengan firman-Nya : "Tanyakanlah kepada mereka (orang-­orang kafir Mekah): ”Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak laki-laki, atau apakah kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan menyaksikan(nya). Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan: ”Allah beranak” Dan sesungguhnya, mereka benar-benar orang yang berdusta. Apakah tuhan memilih (mengutamakan) anak-anak perempuan daripada anak laki-laki? Apakah yang terjadi padamu? Bagaimana (caranya) kamu menetapkan? Maka, apakah kamu tidak memikirkan? Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata?" (QS. ash-Shaffat [37]: 149-­156).

c) Tidak makan dan minum

Nabi Ibrahim as. menyuguhkan makanan buat mereka (malaikat) : ”Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh atas perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata Jangan kamu takut. Sesungguhnya, kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth" (QS. Hud [11]: 70).

d) Tidak jemu beribadah dan tidak juga letih

Al-Qur'an melukiskan keadaan mereka, antara lain, bahwa mereka :

"Tidak mendurhakai Allah ter­hadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (QS. at-Tahrim [66]: 6).

"(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arasy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta meminta­kan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya meng­ucapkan): ’Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala." (QS. al-Mu'min [40]: 7).

"Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat­-malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi" (QS. asy-Syura [42]: 5).

"Sesungguhnya, Allah bersama malaikat-­malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi (Muhammad saw.)" (QS. al-Ahzab [33]: 56).

"Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya" (QS. al-Anbiyaa [21]: 20)

"Mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya" (QS. al-Anbiyaa [21]: 28)

"Dan sesungguhnya, Kami benar-benar bershaf­-shaf (dalam menunaikan perintah Allah) dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah)" (QS. ash-Shaffat [37]: 165-166).

Imam Muslim meriwayatkan bahwa Nabi saw. ditanya bagaimana cara mereka bershaf-shaf, beliau menjawab: "Mereka menyempurnakan barisan-barisan dan mengatur shaf "

e) Tidak melakukan dosa

"Tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (QS. at­-Tahrim [66]:6)

"Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)" (QS. an-Nahl [16]: 50)

"Hai orang-­orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (QS. at-Tahrim [66]: 6)

f) Kuat dan Gagah

Malaikat Jibril yang secara tegas mendapat pujian dari Allah dalam al-Qur'an. Dalam satu riwayat disebutkan, ketika turunnya Firman Allah : "Dan tiadalah Kami mengutusmu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi alam semesta" (QS. al-Anbiya' [21]: 107). Nabi Muhammad saw. bertanya kepada Jibril apakah ia juga memperoleh rahmat itu. Malaikat Jibril membenarkan, sambil membaca ayat al-Qur'an yang me­nsifati dirinya :

"Sesungguhnya, al-Qur'an adalah ucapan yang disampaikan oleh pesuruh Allah yang mulia (malaikat Jibril) yang mempunyai kekuatan (dan kedudukan tinggi) di sisi Allah, yang mempunyai 'Arasy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya" (QS. at-Takwir [81]: 19-21).

di lain waktu disifati dalam al-Qur'an dengan :

yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat” (QS. An-Najm [53]: 6)

Kata mirrah dipahami oleh banyak ulama dalam arti gagah.

6. Macam-macam Malaikat dan Fungsinya

Walaupun nama-nama para malaikat yang disebut dalam al-Qur'an sangat terbatas, bahkan yang disinggung dalam as-Sunnah pun tidak banyak, dari sekian ayat, para ulama memahami adanya malaikat yang berfungsi dalam berbagai hal atau persoalan.

Dalam al-Qur'an, Allah swt. mengisyaratkan macam-­macam malaikat, aneka kedudukannya, serta fungsi-fungsi­nya. Antara lain :

- "Demi malaikat­-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan, dan malaikat-malaikat yang terbang dengan kencangnya, dan malaikat-malaikat yang menyebarkan rahmat (Tuhan-nya) dengan seluas-luasnya, serta malaikat-malaikat yang mem­bedakan antara yang haq dan batil dengan sejelas-jelasnya, dan malaikat-malaikat yang menyampaikan wahyu (dalam rangka menolak alasan atau memberi peringatan)." (QS. al-Mursalat [77]: 1-­6).

- "Demi malaikat-­malaikat yang mencabut (nyawa) dengan keras dan malaika-t­malaikat yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut, serta (demi) malaikat-malaikat yang turun dari langit dengan cepat dan yang mengatur urusan-urusan (duniawi)." (QS. an-Nazi'at [79] : 1-5).

- "Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga, dan empat. Allah menambah pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya, Allah Maha kuasa atas segala sesuatu." QS. Fathir [35]: 1)

- "Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang­-orang kafir." (QS. al-Baqarah [2]: 97-98).

- Jibril, menyampaikan al-Qur’an :

"Katakanlah : Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar untuk meneguhkan (hati) orang-­orang yang telah beriman dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)" (QS. an-Nahl [16]: 102).

- "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman" (QS. al-Baqarah [2]: 97).

- Dan sesungguhnya dia (Muhammad) itu melihat Jibril di ufuk yang terang” (at-Takwir : 23)

- Malaikat Jibril dan Mikail

Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir” (al-Baqarah : 98)

- Malik pemimpin Malaikat di neraka :

"Mereka berseru: “Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.' Dia menjawab: 'Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)." (QS. az-Zukhruf [43]: 77).

- Malaikat mencabut ruh :

"Kata­kanlah: 'Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu; kemudian, hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan" (QS. as-Sajdah [32]: 11)

- Malaikat mencatat amal perbuatan :

"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir" (QS. Qaf [50]: 18)

7. Hubungan Malaikat dengan Manusia

a) Pencatat amal manusia

- QS. Qaf [50]: 16-18 : "Sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua yang bertemu (malaikat) mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya (malaikat) Raqibun 'Atid (pengawas yang selalu hadir)."

- QS. al-Isra [17]: 13) : "Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari Kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka".

- (QS. al-Kahf [18]:49) : "Aduhai celaka kami. Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis)".

- QS. al-Haqqah [69]: 27-29: "Wahai, alangkah baik kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai, kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak berguna bagiku. Telah hilang kekuasaanku dariku."

- QS. al-Haqqah [69]: 19-20 : “Ambillah, bacalah kitabku (ini). Sesungguhnya, aku (sejak hidup di dunia dahulu) menduga keras (yakin) bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku".

b) Pemeliharaan

- QS. ar-Ra'd [13] : 11 ; "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu meng­ikutinya, bergiliran di muka dan di belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah" .

- QS. al-An'am [6]: 61 ; "Dialah (Allah) yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas hamba-hamba-Nya dan diutusnya kepada kamu malaikat-malaikat penjaga sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu ia diwafatkan oleh utusan-utusan kami (malaikat-malaikat, dan mereka tidak melalaikan tugas-tugas mereka). "

- QS. ad-Dukhan [44]: 38-39 : "Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui".

c) Pembawa wahyu/informasi Allah

- QS. al-Muzzammil [73]: 5 "Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat"

- QS. al-Hasyr [59]: 21 "Kalau sekiranya Kami menurunkan al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk dan terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir".

- QS. al-Qadr [97]: 4-5 ; "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar"

d) Mengukuhkan manusia dalam kebaikan

- QS. al-Anfal [8]: 9-10 "(Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu. Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang ber­turut-turut. Dan Allah tidak menjadikannya kepadanya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya, Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana"

- QS. al-Anfal [8]: 11 “(Ingatlah) ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman dari-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu dan menghilang­kan dari kamu gangguan-gangguan setan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu)"

- QS. al-Ahzab [33]: 9 "Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan"

e) Beristighfar dan mendoakan manusia

- QS. al-AhzAb [33]: 56 "Sesungguhnya Allah dan malaikat-­malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi"

- QS. asy-Syura [42]: 5 "Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah bahwa sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"

- QS. al-Ahzab [33]: 43 "Dia (Allah) yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman"

f) Mencabut nyawa

- QS. as­-Sajadah [32]: 11 "Katakanlah: 'Malaikat maut yang diserahi untuk mencabut nyawamu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhan-mulah kamu akan dikembalikan"

- QS. al-An'am [6]: 61 "Apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh para malaikat-malaikat Kami, dan mereka itu tidak melalaikan kewajiban mereka."

- QS an-Nazi'at [79]: 1-2. "Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, dan demi (malaikat-malaikat) yang giat mengambil (nyawa) dengan lemah lembut."

- QS. az-Zumar [39]: 42 "Allah memegang nyawa (orang) ketika matinya dan (memegang) nyawa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir"

- QS. al-Anfal [8]: 50 "Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka."

- QS. al-An'am [6]: 93 "Sekiranya kamu melihat di waktu orang­-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul njaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata): 'Keluarkanlah nyawamu.'Di hari ini, kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya".

g) Setelah kematian manusia

- QS. al-Mu'min [40]: 46 "Kepada mereka ditampakkan pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat (Dikatakan kepada malaikat) : `Masukkanlah Fir`aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras".

- QS. Yasin [36]: 52 "Mereka berkata: 'Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)? 'Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah para Rasul (Nya)".

- QS. al-Mu'minfin [23]: 99-100, "(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu) hingga apabila datang kematian kepada mereka, dia berkata: ‘Ya Tuhanku, kembalikan aku ke dunia agar aku berbuat amal yang shaleh terhadap yang telah kutinggalkan. 'Sesungguhnya, itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Di hadapan mereka ada barzakh (dinding) sampai hari mereka dibangkitkan."

8. Kesimpulan

- Malaikat adalah makhluk yang menyampai­kan sesuatu dari Allah swt. Malaikat adalah Makhluk halus yang diciptakan Allah dari cahaya yang dapat berbentuk dalam aneka bentuk, taat mematuhi perintah Allah, dan sedikit pun tidak pernah membangkang.

- Kepercayaan kepada malaikat merupakan salah satu pokok ajaran Islam. Kepercayaan ini dinilai sebagai salah satu rukun iman.

- Malaikat Ilahi sungguh banyak, tidak terhitung jumlah­nya, kecuali oleh Allah sendiri.

- Ciri, Sifat dan Kemampuan Malaikat :

a) Mampu berbentuk sebagai manusia

b) Tidak berjenis kelamin

c) Tidak makan dan minum

d) Tidak jemu beribadah dan tidak juga letih

e) Tidak melakukan dosa

f) Kuat dan Gagah

- Hubungan Malaikat dengan Manusia

a) Pencatat amal manusia

b) Pemeliharaan

c) Pembawa wahyu/informasi Allah

d) Mengukuhkan manusia dalam kebaikan

e) Beristighfar dan mendoakan manusia

f) Mencabut nyawa

g) Setelah kematian manusia

9. Daftar Pustaka

a. Shihab, Muhammad Quraish, Yang Tersembunyi, Jin, Iblis, Setan dan Malaikat dalam Al-Qur’an – As-Sunnah serta Wacana Pemikiran Ulama Masa Lalu dan Masa Kini, Penerbit Lentera Hati, Jakarta. 2007.

b. Al-Maqdisi, Ibn Qudamah, Orang-Orang yang Bertobat, Penerbit Lentera. Jakarta, 2000

1 komentar:

  1. Assalamu alaikum...Saya sering membuka YouTube,tampilan tentang UFO atau alien, menjadikan pertanyaan kpd saya, makhluk Alloh ini dari langit, dapat mengatur musim hujan dll, berwujud,mempunyai kendaraan yang dilengkapi dengan senjata penghancur,yang menurut manusia dibumi merupakan ilmu yang sangat tinggi, benarkah alien itu sebenarnya, wujud dari malaikat jaman...., saya hanya berharap, semoga para profesor dan doctor yang menyelidiki tentang alien ini, ada yang muslim...Amien...

    BalasHapus